Friday, December 25, 2009

pahlawan babikotak in action!

suatu sore yang cerah di mall taman anggrek.

"horee! kepalanya ketembak!"
"itu! itu! lagi bengong! hajaar!"
"kok ngga mati mati orangnya?"

alis mata pun serentak naik. ekor mata mencari sumber suara penuh semangat itu. ada sepasang bapak-anak berteriak seru dan bertepuk tangan di dalam bioskop yang sedang penuh-penuhnya, dan bukan di dalam tempat pertunjukan film. tidak ada angin, tidak ada hujan, mereka ribut sendiri dengan antusiasme yang bergejolak.

gw juga jadi kena batunya, ikutan diliatin. orang orang mulai berkerumun membuat setengah lingkaran dan menonton. great. padahal sebelum dilepas ke dunia manusia emak sudah berpesan untuk tidak terlihat mencolok, dan sekarang amanat itu dengan sukses sudah dilanggar.

orang pergi ke bioskop untuk menonton pelem kan? nah, sekarang gw jadi bintang dadakan, bagai pedendang dangdut yang sedang bertandang ke bedeng sungai. gw berubah jagoan kampung yang memperjuangkan hak asasi kaum babi untuk mengupil. namaku tidak penting, panggil saja aku babikotak berkalung senapan mesin berbahan plastik! chipmunks sekarang punya saingan dalam hal popularitas, yeah!

tanpa banyak cingcong, babikotak pun beraksi macam rambo, cuma lagi kebelet pipis. granat-granat yang dilemparkan ditembaknya di udara, bersamaan dengan pantat semoknya bergoyang goyang menghindari peluru yang menerjang. padawan kita tahu, ini urusan hidup atau mati, dan dia hanya sendiri di sini, saat ini. dan jauh di dalam lubuk hatinya, sang pahlawan kita sedang menunggu sobat masa kecilnya yang diramalkan akan membantunya di saat saat kritis, dan dia berjuang, bertahan hidup untuk itu. kepercayaan. ah manis sekali.persis dongeng masa kecil pengantar tidur.

belum sempat beristirahat, muncullah seekor laba laba mekanis milik sang penjahat, dan babikotak terlihat terdesak, namun sesuai janji yang pernah dititahkan, di sampingnya tiba-tiba nongol seorang bocah kecil yang lugu. berumur sembilan atau sepuluh tahun sepertinya. sarat matanya tajam dan penuh makna, meskipun senapan mesin yang dia genggam itu besarnya hampir sama dengan badannya. persis seperti pelem pelem holiwod. babikotak mempercayainya. pastilah ramalan suku babi itu benar adanya. tiga menit berlalu, babikotak baru menyadari apa yang salah.dan dia harus membenarkannya sekarang juga.

babikotak merunduk menghindari peluru, mengais-ngais tanah, dan terlihatlah di tangannya dua koin perak yang bersinar cerah memantukan cahaya matahari. lalu dilihatnya mata bocah tengik yang sekarang kosong karena trauma perang itu. dan dengan penuh ketenangan yang tidak wajar mengingat derungan pesawat yang melintas di atas mereka, babikotak pun berkata,

"dek, dedek perlu tiga koin untuk main ini."

bocah pun beraksi.
lima menit kemudian..
bocah itu tewas. gugur. kaput.
dan langsung kabur meninggalkan jagoan kita ini sendirian.

babikotak tidak bersedih, namun mengalirkan kemarahannya pada laba-laba besar yang menghadang di depannya. setelah melalui perjalanan panjang dan masa-masa mendekati maut, akhirnya robot itu hancur di tangan sang babikotak. meskipun detik itu memulai masa di mana kaum babi boleh mengupil tanpa halangan, tidak ada tepuk tangan yang menyertai kemenangan, tidak ada terompet atau pesta kembang api untuk memperingati momen bersejarah ini.

yang ada hanyalah ibu ibu gendut jelek di belakang gw yang mengatakan,

"ih, keringetan. bau."

rasa-rasanya gw pengen tembak itu lemak menggelambir dan ngasih dua jari tengah. lalu melangkah pergi menantang cahaya suria yang sedang terbenam. kayak di pelem pelem holiwud.

Song Of The Day: Eminem-Mocking Bird

And if you ask me to, daddy's gonna buy you a mocking bird
I'ma give you the world, I'ma buy a diamond ring for you,
I'ma sing for you, I'll do anything for you to see you smile

No comments:

Post a Comment